Data statistik covid-19 yang selalu naik di Indonesia, membuat lembaga pemerintahan dan terutama badan kesehatan masih terus meneliti dan menguak cara untuk mengatasi dan membumi hanguskan virus berbahaya yang ada di Indonesia. Dari data yang tercatat kasus virus covid-19 bertambah 6.120, dan jumlah seluruhnya mencapai 629.429. sudah terlihat jelas bahwa penularan masih terus terjadi dan bertambah. Yang pada mulanya pasien pertama yang terkena covid-19 pada 2 Maret 2020 hingga kini terus mengalir bak air yang tak berarah. Sungguh memilukan Indonesia kita saat ini.
Angka kematian yang terus melonjak dalam 24 jam terakhir, ada 155 orang yang tutup usia setelah dinyatakan positif virus corona. Pada hari selasa pukul 12.00 WIB, tercatat dalam siklus data statistic covid-19 mengalami penambahan 6.129 kasus baru 24 jam terakhir, Kompas.com (15/12). Dengan adanya pemberitan seperti ini kita harus selalu mematuhi protocol kesehatan dimanapun dan kapanpun. Karena dengan kita mematuhi protokol kesehatan yang telah di anjurkan oleh pemerintah dan kesehatan dapat menyelamatkan nyawa kita dan orang lain.
(Harapan Indonesia terhadap vaksin)
Vaksin Sinovac yang masih abstrak dan dipertanyakan keadaannya, kini telah sampai di Indonesia. Dengan melalui tahap uji klinis. Akan tetapi dalam pengujian tersebut ada sebagian oknum yang meragukannya dan ada juga yang penuh harap untuk kesembuhan covid-19, menjadikan jalan satu-satunya adalah denga cara vaksinasi. “Saat itu saya sakit, dan (membayangkan) bagaimana kehidupan setelah covid-19, apa saya akan meninggal dunia?” ucap wakil pemimpin redaksi MNC News itu. Jika menilik kebelakang sebelum dinyatakan positif, ia mengaku sebagai individu yang taat sekali mengenakan protocol kesehatan. Kendati demikian, Ia tak mau meributkan lagi masalah itu, mengingat banyak hal yang harus ia pikirkan lagi. “Tapi saya saja yang taat bisa terkena covid, apalagi yang tidak,” tambah dia.
Prof Sri Rezeki merupakan ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) ujarnya, vaksin memang dapat dikatakan sebagai upaya alat pencegah yang efektif. Sebagai alat yang mengandung zat biologis, vaksin juga berguna sebagai antigen spesifik dari virus. Oleh karenanya, vaksinasi denga dosis tertentu, bisa mencapai kekebalan tubuh terhadap virus tertentu. Namun dalam menjawab tuntuttan vaksinasi seluruh masyarakat, ia menampiknya. Sebab, menurut ilmu kedoktera, vaksinasi tidak harus diberikan kepada semua orang disuatu Negara. “Cukup sebagian besar saja, tujuannya untuk membatasi kemampuan potagen dalam menyebar. Jadi, dari situ, masyarakat yang tidak di vaksnasi juga bisa sehat, dan kebal,” kata Guru Besar Ilmu Kedokteran UI itu. Menurutnya untuk mencapai herd immunity, diharuskan melakukan imunisasi untuk sebagian jumlah tertentu. Guna untuk memutus rantai penularan.
Dia melanjutkan, R0 Covid-19 yang berjumlah 2,5 orang harus dihitung dengan urmus tertentu untuk melihat berapa yang harus menerima vaksin, menurut perhitungannya, jika R0 = 2,5 maka, P + 1 – 1/3 =2/3 X 100 persen = 60/70 persen populasi. Oleh sebab itu, setidaknya jumlah sebagian populasi Indonesia menerima vaksin herd immunity 164 hingga 191 juta orang dari total 274 juta warga Indonesia.
Jadi tujuan utama vaksin adalah bagaimana melatih sistem imun dalam mengenal dan melawan patogen. Segera konsultasikan diri anda jika mengalami kendala kesehatan yang mengarah pada gejala covid-19. Kini hadir sebuah aplikasi yang menemani anda untuk mengonsultaskan langsung kepada ahlinya. Aplikasi Halodoc dibuat khusus untuk menyederhanakan akses kesehatan dengan memanfaatkan online untuk anda. Segera download aplikasinya di App Store dan Play Store
Referensi:
- Kompas.com. Diakses pada 15 Desember 2020. UPDATE: Bertambah 6.120, Kasus Covid-19 Indonesia Kini Capai 629.429
- Republika.co.id. Diakses pada 01 November 2020. Meletakkan Harapan Pada Vaksin Covid-19